Bahan Kosmetik Berbahaya Yang Harus Kamu Kenali!

Bahan Kosmetik

Bahan kosmetik merupakan hal yang terkadang tidak diperhatikan oleh kita, sebagai pengguna produk perawatan kulit. Kita lebih banyak fokus pada harga, betul? Kali ini kami akan membahas beberapa bahan kosmetik yang sebenarnya sangat berbahaya.

Bila merujuk pada Peraturan Kepala BPOM No: HK.00.0542.1018, maka definisi dari Bahan Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari alam dan atau sintetik yang merupakan komponen kosmetik.

Dalam peraturan yang sama (pada bagian lampiran), terdapat 1243 bahan yang dilarang untuk digunakan dalam keperluan produksi kosmetik. Sedangkan masih ada ribuan zat lainnya yangdiatur syarat dan kadar dalam penggunaanya.

Tentu, peraturan itu dibuat demi menjaga kamu dan konsumen lainnya, dari penyalahgunaan beragam zat tersebut. Lantas, dari ribuan zat tersebut, mana yang masih mungkin ditemui?

Bahan Kosmetik Berbahaya

Dari sebuah jurnal ilmiah, berjudul Tinjauan Bahan Berbahaya Dalam Pencerah Kulit yang ditulis oleh Retno dkk (2013) dari Universitas Padjajaran, ditemukan beberapa zat berbahaya dalam beberapa produk kosmetik, di antaranya:

1. Merkuri

Kasus paparan Merkuri terkait penggunaan kosmetik telah dilaporkan sejak tahun 1970, hingga saat ini. Dimana, adanya paparan zat yang termasuk ke dalam logam berat ini, akan menimbulkan iritasi, bekas kemerahan, munculnya ruam dan munculnya jaringan parut.

Merkuri merupakan suatu zat yang bersifat korosif, atau dalam hal ini, zat tersebut bersifat merusak, atau menghancurkan jaringan maupun zat lain, bila terjadi kontak.

Pemanfaatan Merkuri telah diatur oleh Undang-Undang dan peraturan terkait, apalagi penggunaannya untuk produk yang dikonsumsi manusia. Namun, umumnya zat ini sering ditemui pada produk kosmetik ilegal (umumnya berbentuk krim).

2. Hidrokuinon

Zat bernama Hidrokuinon sebenarnya termasuk gologan obat keras, pemanfaatannya harus melalui pengawasan dari dokter khusus.

Secara umum penggunaan yang dilarang ialah Hidrokuinon lebih dari 2%, yang akan dapat memunculkan efek samping seperti iritasi kulit, rasa terbakar dan kemerahan. Pada penggunaan ekstrem, dapat menyebabkan kanker hati, kanker darah bahkan kelainan ginjal.

Zat ini masih sering ditemui pada produk berbasis krim, baik itu krim wajah maupun kulit secara umum, dan umumnya ada pada produk ilegal atau produk tanpa ijin BPOM.

3. Kortikosteroid

Di atas ginjal kamu, ada Kelenjar Adrenal yang secara alamiah memproduksi jenis zat Kortikosteroid, atau masuk ke dalam golongan steroid. Zat ini dianggap sebagai salah satu senyawa “dewa”.

Karena jenis zat tersebut membantu tubuhmu dalam metabolisme karbohidrat, lemak maupun proten, serta beberapa fungsi krusial lainnya.

Dalam pemanfaatan jenis zat ini, beberapa tidak dibenarkan untuk digunakan sebagai bahan kosmetik (umumnya produk berbentuk krim), di antaranya:

  • Dexametasone
  • Betametasone
  • Betametasone 17-valerat
  • Prednison
  • Prednisolon
  • Metil Prednisolon
  • Triamcinolone Acetonide
  • Fluocinolon Acetonide
  • Kortison Asetat

Bahkan, dalam artikel resmi rilisan BPOM dikatakan bahwa pemanfaatan senyawa steroid pada produk kecantikan dalam rentang waktu panjang dapat mengakibatkan lapisan kulit yang menipis dan semakin sensitif, memerah atau pada beberapa kasus menghitam (flek).

4. Titanium Dioksida

Seperti yang ada pada video buatan UP Vibe Candle di atas, yang sedang membuat “mangkuk dari semen” DIY.

Titanium Dioksida merupakan zat yang telah lama digunakan di banyak industri, karena mampu menghasilkan pigmen berwarna putih yang terang.

Namun umumnya pada pembuatan lantai atau keramik, produksi plastik dan karet, industri cat atau bahkan semen, dan masih banyak jenis industri lainnya.

Bayangkan, zat yang digunakan untuk membuat benda-benda tersebut, digunakan pula untuk wajahmu (umumnya pada produk sun block dan krim pemutih kulit), bagaimana dampaknya?

Penggunaan senyawa ini di wajah secara rutin dan dalam waktu yang panjang dapat memicu radikal bebas, dan bahkan meningkatkan proses penuaan kulit. Pada kulit sensitif, senyawa ini dapat menimbulkan bercak kemerahan, dan lebih jauh lagi menyebabkan iritasi.

5. Antimony (Sb)

Antimony merupakan sebuah senyawa yang umumnya ditemukan pada beberapa spesimen mineral. Dari beragam ulasan, senyawa yang satu ini dalam produk perawatan kulit malah menimbulkan efek negatif yang berbahaya.

Mulai dari Kanker, keracunan logam berat, sakit kepala, kenaikan suhu tubuh ekstrem, gangguan pernapasan (terhirup), pneumonoconiosis (perubahan fungsi paru-paru), diare, dan bahkan kematian.

6. Arsenik (As)

Penggunaan Arsenik diawali sejak ratusan tahun lalu. Senyawa ini dahulu dipercaya dapat mengurangi noda hitam di wajah, atau sebagian orang lebih mengenalnya dengan flek.

Dahulu, zat ini diproduksi kedalam bentuk sabun batang, atau lebih dikenal dengan waffer. Secara konteks, penggunaannya di masa kini mungkin merujuk pada penggunaan facial wash, untuk membersihka wajah. Namun, bukan hasil yang diinginkan yang didapat malah kematian.

Arsenik merupakan sebuah senyawa yang masuk ke 100 senyawa paling beracun di muka bumi, jadi pemanfaatannya di perawatan kulit sangatlah salah sasaran.

Zat Lain Yang Butuh Pengawasan

Selain itu, sebenarnya beberapa zat memang wajar digunakan dalam produksi sebuah produk kecantikan, namun butuh pengawasan ketat, baik dari pemerintah, maupun kamu sebagai pengguna.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Irene Lopez dari Webmd menyampaikan, ada beberapa zat yang perlu kamu pertimbangkan, untuk dihindari di antaranya:

  • Butlylated Hydrozyanisole (BHA), zat yang digunakan sebagai elemen antioksidan pada proses persiapan produksi kosmetik
  • Coal tar dyes, zat yang digunakan dalam proses pewarnaan rambut, sangat beresiko menimbulkan alergi
  • Diethanolamine, zat yang digunakan pada beragam produk kecantikan yang menghasilkan “busa” atau foam. Sangat berbahaya dan memicu Kanker
  • Formaldehyde, zat yang digunakan pada beragam produk pelembut (rambut). Senyawa ini adalah formalin, konteksnya untuk mengawetkan jaringan
  • Parabens, zat yang digunakan demi mengawetkan kosmetik, namun sangat terkait dengan efek samping iritasi dan bahkan menyebabkan keguguran
  • Polythylene Glycols, zat yang digunakan dalam proses produksi perawatan kecantikan, namun dianggap memicu Kanker
  • Petrolatum, dalam bentuk yang tidak dimurnikan (unrefined) merupakan senyawa yang sangat beracn
  • Triclosan, zat yang umumnya digunakan dalam produk untuk kulit berjerawat, namun seharusnya digunakan di industri antiseptik

Kesimpulan

Demikianlah rangkuman tentang bahan kosmetik yang berbahaya, namun masih mungkin kamu temui di beberapa produk kecantikan, terutama yang ilegal.

Penting kamu ketahui, bahwa sebuah produk yang dikonsumsi secara langsung ke dalam maupun di luar tubuh, seharusnya dihasilkan dari proses eksperimen dan percobaan yang berulang kali, dan dibuktikan secara scientific.

Sehingga, kamu tidak bisa mengandalkan testimoni dari para brand-ambasador saja, melainkan pembuktian dari instansi terkait seperti BPOM, yang tentu terlebih dahulu menguji coba produk tersebut, apakah memiliki bahan kosmetik yang aman, dan minim efek samping.