Sering Merasa Cemas dan Gelisah? Kenali Ciri-Ciri & Gejala Gangguan Kecemasan pada Anak

Ciri-ciri gangguan cemas kecemasan sering merasa cemas dan gelisah

Gejala Cemas

Sering Merasa Cemas dan Gelisah? Kenali Ciri-Ciri & Gejala Gangguan Kecemasan pada Anak – Apakah anak kamu sering merasa cemas dan gelisah? Apakah kamu takut si kecil mengalami gejala dan ciri-ciri gangguan cemas / kecemasan?

Perasaan cemas dan gelisah merupakan perasaan yang wajar dan merupakan respon normal terhadap situasi yang menegangkan ataupun menakutkan. Lantas kapan perasaan cemas dan gelisah tersebut berbahaya atau harus diwaspadai?

Gangguan kecemasan atau yang disebut juga sebagai Generalized Anxiety Disorder (GAD) merupakan gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan khawatir yang berlebihan. Diagnosis ini dapat ditegakkan ketika seseorang telah mengalami kecemasan berlebih selama durasi minimal 6 bulan.

Gejala kecemasan dapat berupa gejala fisik ataupun psikologis. Pikiran atau mental kita sangat berhubungan dan berpengaruh terhadap kondisi fisik, begitu pun sebaliknya.

Pada orang-orang dengan gangguan kecemasan, tanda psikologis yang dialami dapat berupa tidak fokus, sulit konsentrasi, gelisah dan overthinking. Sedangkan gejala fisik yang dapat muncul berupa perubahan pada tanda-tanda vital dan kondisi tubuh.

Simak juga: Arti Mood Swing / Mood Swings Adalah …

Ciri-Ciri & Gejala Gangguan Kecemasan pada Anak

  • Berdebar-debar

Jantung merupakan salah satu organ vital tubuh yang bermanfaat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Saat pikiran anak sering dipenuhi oleh rasa cemas dan gelisah, pikiran akan merasa stress dan mengirimkan sinyal berupa neurotransmitter ke seluruh bagian tubuh bahwa tubuh sedang berada dalam kondisi stress dan terancam.

Oleh sebab itu akan mengaktifkan sistem saraf simpatis atau fight-or-flight. Fenomena inilah yang menyebabkan saat anak merasa cemas dan gelisah secara berlebihan, maka jantung akan berdetak lebih cepat atau terasa berdebar-debar seperti sedang ketakutan.

  • Sesak napas

Ketika diselimuti pikiran cemas dan gelisah, sang anak pun tidak jarang akan merasa overwhelmed sehingga merasa napasnya tersengal-sengal atau pendek-pendek hingga sesak napas.

Saat anak mengalami sesak napas, coba perhatikan apakah ada faktor pencetus sesak tersebut dan apakah penyebabnya fisik atau mental. Penyebab fisik yang dapat mengakibatkan gangguan napas misalnya seperti infeksi paru (pneumonia) atau asma. Penyebab mental, misalkan anak sedang di bawah tekanan, contohnya saat sedang ujian atau harus bernyanyi di depan kelas.

Sebaiknya saat anak merasa sesak, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan pada paru dan jantung sehingga penyebab sesak napas dapat diketahui. Jika tidak terdapat gangguan fisik, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah gangguan kecemasan.

  • Gangguan tidur

Tidur juga merupakan salah satu kebiasaan yang dapat terganggu akibat sering merasa cemas dan gelisah. Sebaiknya kamu memperhatikan pola tidur si kecil karena gangguan yang dapat terjadi dapat berupa tidur yang berlebihan ataupun tidur yang kurang. Tentunya perlu disesuaikan dengan tingkat aktivitas si kecil juga ya.

Misalnya jika anak tidur terus menerus dengan aktivitas yang seperti biasanya, maka mungkin anak merasa lelah akibat kecemasan yang berlebihan, namun mungkin juga karena kecemasan tersebut mengakibatkan anak menjadi susah tidur, lebih rewel dan cenderung mengantuk.

  • Gangguan pencernaan

Nah sesuai dengan yang telah dibahas sebelumnya saat pikiran merasa stress dan mengirimkan sinyal neurotransmitter ke seluruh tubuh, sistem lain yang sangat terpengaruh adalah sistem pencernaan.

Sistem pencernaan juga memiliki respon khusus terhadap fight-or-flight, di mana ketika tubuh menghadapi stressor atau pemicu stress yang berat, dalam hal ini adalah kecemasan berlebihan, maka gerakan peristaltik yang berfungsi untuk mendukung pencernaan makanan akan terganggu.

Gangguan yang terjadi dapat berupa konstipasi di mana sang anak tidak Buang Air Besar (BAB) dalam beberapa hari ataupun BAB si kecil malah makin sering hingga bisa menyebabkan diare. Perhatikanlah hal ini beserta dengan kebiasaan makan dan aktivitas si kecil.

  • Gemetar

Gemetar atau menggigil juga merupakan efek dari neurotransmitter saat tubuh merasa takut dan cemas. Seperti saat ketakutan, tubuh akan gemetaran, begitu pula saat dilanda kecemasan, tubuh sang anak secara tidak sadar dapat gemetar.

  • Berkeringat berlebihan

Keringat berlebihan juga merupakan salah satu gejala yang dapat muncul dari sering merasa cemas dan gelisah. Sama halnya dengan gemetar, keringat yang muncul pun tidak dapat dikontrol dan muncul secara tidak sadar.

Pada keringat yang disebabkan oleh gangguan kecemasan juga tidak dicetuskan oleh suhu yang panas, tetapi dicetuskan oleh rasa cemas itu sendiri dan dapat diperburuk dengan cuaca panas atau aktivitas berlebihan. Oleh sebab itu pastikan kamu memperhatikan kemungkinan penyebab dari keringat berlebihan tersebut.

Cara untuk mengatasinya adalah saat terjadi gejala-gejala di atas, tenangkan diri sendiri dan tenangkan anak. Jika anak merasa sesak, lepaskan masker ataupun pakaian yang mungkin sempit lalu berikan anak minum teh hangat manis.

Setelah anak tenangm coba tanyakan pada anak apa yang ia rasakan dan apa yang menimbulkan perasaan tersebut muncul. Jika penyebab tersebut dapat ditangani atau dikurangi, maka sebaiknya kamu kurangi atau berikan solusi.

Ingatlah bahwa rasa cemas yang timbul sulit untuk dikontrol oleh anak tersebut, sehingga berilah solusi atau cara untuk mengatasinya. Jika memang tidak dapat ditangani oleh orang tua, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti psikolog, dokter maupun psikiater.

Demikianlah Sering Merasa Cemas dan Gelisah? Kenali Ciri-Ciri & Gejala Gangguan Kecemasan pada Anak. Semoga membantu!