Mengenal Hiperpigmentasi Kulit. Penyabab dan Cara Mengatasi

hiperpigmentasi kulit

Ketika albino adalah penyakit kekurangan pigmen, sementara hiperpigmentasi adalah ketika tubuh memproduksi zat pigmen yang berlebihan. Akibatnya muncul bercak gelap pada bagian tubuh tertentu bahkan bisa timbul di seluruh tubuh. Meski tidak ada keluhan sakit atau gatal, tapi Hiperpigmentasi sangat mengganggu penampilan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hiperpigmentasi, yaitu peradangan pada kulit, terlalu sering terkena paparan sinar matahari dalam waktu lama, penuaan kulit, penggunaan obat-obat tertentu, semisal pil KB, kehamilan, hemokromatosis (kadar zat besi berlebih), dan penyakit Addison.

Tapi tidak perlu khawatir, hiperpigmentasi kulit dapat diatasi dengan beberapa pengobatan. Pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut. Silahkan simak hingga selesai, ya!

Penyebab Hiperpigmentasi

Penyebab terjadinya Hiperpigmentasi adalah ketika melanin terlalu banyak diproduksi oleh sel kulit yang menyebabkan warna kulit menjadi gelap. Jika diproduksi secara berlebihan, melanin akan menggumpal dan membentuk bercak yang berwarna lebih gelap pada kulit.

Jenis-jenis Penyakit Hiperpigmentasi

Dilihat dari penyebabnya, Hiperpigmentasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Di bawah ini adalah  jenis penyakit Hiperpigmentasi yang paling umum.

1. Melasma

 

Pertama ada Melasma yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak hitam di dagu, dahi, hidung, pelipis, leher, atas bibir, atau pipi. Selain di wajah, bercak hitam juga bisa muncul di lengan.

Melasma muncul di area tubuh yang sering terpapar sinar matahari dan umumnya terjadi pada wanita, meskipun pria juga bisa mengidap penyakit ini. Orang yang memiliki kulit gelap lebih berisiko mengalami Melasma.

Pada wanita, Melasma sering terjadi di masa kehamilan atau karena mengonsumsi pil KB. Melasma yang muncul pada masa kehamilan disebut kloasma.

2. Lentigo

Yang kedua adalah Lentigo. Ini ditandai dengan munculnya bintik bulat hitam atau kecokelatan berukuran sekitar 0,2-2 cm pada wajah, lengan, atau punggung tangan. Bintik yang muncul tidak beraturan. Lentigo juga biasa dialami oleh orang berusia lanjut. Seiring pertambahan usia, bercak lentigo pun semakin banyak.

Berdasarkan penyebabnya, Lentigo bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Solar Lentigo, disebabkan oleh paparan sinar matahari
  • Nonsolar Lentigo, disebabkan oleh penyakit kelainan bawaan seperti sindrom Peutz-Jeghers

3. Hiperpigmentasi Pascainflamasi

Kondisi ini ditandai dengan bercak kecoklatan yang berukuran besar dan tidak beraturan pada kulit di bagian tubuh tertentu yang mengalami cedera atau peradangan sebelumnya.

Bercak hitam ini muncul disebabkan karena cedera, misalnya luka bakar, alergi, efek samping obat, serta peradangan pada kulit, seperti jerawat atau eksim.

Orang yang melakukan prosedur perawatan kulit tertentu, seperti laser dan mikrodermabrasi juga rentan mengalami Hiperpigmentasi Pascainflamasi.

4. Efek Samping Obat dan Bahan Kimia

Hiperpigmentasi yang satu ini terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu. Contoh obat-obatannya seperti obat antimalaria, obat jantung, seperti amiodarone, maupun kemoterapi, seperti bleomycin dan busulfan. Bahan kimia yang dapat memicu hiperpigmentasi contohnya adalah perak, emas dan merkuri.

Biasanya bercak yang timbul berwarna kecoklatan, keabu-abuan, kebiru-biruan, atau abu kebiruan. Bercak ini bisa menyebar, namun bentuk dan pola bercak tergantung pada obat yang dikonsumsi. Umumnya bercak ini timbul di wajah, terutama bibir, tangan, kaki, atau alat kelamin.

Meski ini bukan jenis yang berbahaya tapi perlu diwaspadai jika bercak muncul semakin cepat dan meluas. Terlebih menimbulkan efek gatal, nyeri, serta mudah berdarah. Hiperpigmentasi dengan ciri-ciri ini bisa menjadi pertanda dari kanker kulit.

Cara Mengatasi Hiperpigmentasi

Munculnya bercak hitam pada kulit, terutama pada wajah, pasti akan mengganggu penampilan dan membuat tidak percaya diri. Berikut ini adalah metode yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi Hiperpigmentasi.

1. Vitamin C dan Asam Kojic

Krim atau salep yang mengandung vitamin C dan Asam Kojic menurut penelitian mampu mencerahkan sekaligus mengurangi hiperpigmentasi kulit.

Krim dengan kedua bahan tersebut komposisinya sama dengan sabun pepaya, berfungsi menghambat enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan melanin.

2. Krim Pelembab

Cara mengatasi selanjutnya yaitu dengan Krim Pelembab yang dijual bebas atau dengan resep dokter. Pilihlah produk yang memiliki kandungan hidroquinon dan tretinoin. Karena kombinasi keduanya mampu membantu mencerahkan kulit.

Atau pilihan lain yaitu krim yang mengandung gliserin, asam hyaluronic, dan retinol. Kombinasi bahan ini efektif meningkatkan regenerasi sel kulit dan mencerahkan kulit.

Namun, jika sedang hamil kamu harus berhati-hati dengan krim yang mengandung tretinoin karena efeknya dapat membahayakan janin. Maka dari itu krim yang mengandung tretinoin tidak disarankan untuk ibu hamil atau yang sedang berencana hamil.

3. Laser atau Chemical Peeling

Jika pengobatan dengan krim tidak kunjung hilang, cara berikutnya yaitu dengan metode Laser atau Chemical Peeling.

Sebenarnya Hiperpigmentasi kulit bisa dicegah dengan rutin menggunakan krim tabir surya SPF 30 sebelum memulai aktivitas di bawah terik sinar matahari.

Memakai pakaian tertutup atau topi saat di luar ruangan juga bisa mencegah penyakit ini. Namun apabila tidak juga berpengaruh, kamu bisa periksakan ke dokter kulit agar tidak semakin parah.

Pencegahan Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi memang sulit untuk dicegah tapi kamu bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk menjaga kulit dari paparan sinar matahari.

  • Gunakan sunscreen dengan kandungan SPF30
  • Jika kamu sedang di luar ruangan pada siang hari, usahakan memakai pakaian tertutup atau topi
  • Jangan beraktivitas terlalu lama di bawah matahari
  • Sebelum menggunakan obat-obatan yang dapat meningkatkan sensitivitas pada sinar matahari, seperti antibiotik dan antijamur sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu

Demikian penjelasan menganai Hiperpigmentasi kulit. Sekarang kamu sudah mengetahui penyebab juga cara mengatasinya. Mencegah memang lebih baik dibanding mengobati. Jadi ada baiknya mulailah memperhatikan diri agar kulitmu bisa terhindar dari Hiperpigmentasi. Semoga bermanfaat!