Jangan anggap enteng penis sakit atau penis nyeri. Ini beberapa penyebabnya.
Penis nyeri-Ketika ada yang tidak beres dengan penis Anda, hal itu dapat memengaruhi kehidupan seks serta kebahagiaan hidup Anda. Karena itu jangan anggap enteng bila mendapati gejala penis nyeri.
Bagaimana pun sebagai organ vital, penis cukup rawan terkena gangguan penis sakit kalau kita tidak menjaganya dengan ekstra. Penis Anda tidak beres bila Anda merasakan nyeri pada pangkal, batang, atau bagian kepala penis.
Penis terasa nyeri jenisnya bisa bervariasi, seperti terasa perih, mulas, pegal hingga seperti kesemutan yang membuat repot dan tak nyaman beraktivitas.
Untuk menyembuhkannya pastinya kita harus mengidentifikasi apa penyebab rasa nyeri yang menyerang organ reproduksi pria ini.
Artikel ini menyelusuri beberapa kondisi atau penyebab yang kemungkinan jadi pemicu munculnya rasa nyeri pada penis.
1. Peyronie
Gejala pertama peyronie adalah pembengkakan lapisan tipis jaringan parut atau dunia kedokteran menyebutnya sebagai plak.
Bila kita amati, jaringan parut ini terbentuk di sepanjang daerah bagian atas atau bawah batang penis. Jaringan ini ternyata membawa akibat kamu akan mengalami kesulitan saat ereksi. Rasa nyeri makin terasa saat ereksi kuat, karena penis makin kuat tertekuk.
2. Priapism
Priapisme adalah kondisi penis yang mengalami ereksi berkepanjangan yang tidak diinginkan. Ini biasanya terjadi akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Bila gejala ini berlangsung lebih dari empat jam yang mengakibatkan penis terasa nyeri atau perih perlu segera ditangani secara tepat. Pilihannya termasuk menguras darah dari penis dan pengobatan untuk mengurangi aliran darah ke penis.
Pripis biasanya terjadi pada anak laki-laki berusia 5 – 10 tahun dan pada laki-laki dewasa sekitar usia 20 – 50 tahun.
3. Penis Kemerahan
Organ reporduksi pria ini lebih sensitif dibaning organ tubuh lainnya. Maka ketika penis mengalami masalah seperti perubahan warna. Misal kulit penis kemerahan, ini kasus yang sering dialami pria. Penyebabnya adalah yang biasa disebut balanitis.
Balanitis adalah infeksi pada kulup atau kepala penis. Hal ini terjadi lantaran kebersihan di daerah penis yang kurang terjaga. Risiko infeksi seperti ini lebih besar dimiliki penis yang tidak dikhitan.
Tetapi bukan berarti penis yang sudah dikhitan bebas dari risiko ini. Penis kamu tetap berpeluang mengalami infeksi jamur, infeksi penyakit menular, atau alergi hingga bikin penis terasa nyeri.
Baca Juga Kelenjar Tiroid Bisa Menjadi Kanker! Cegah dengan Cara Ini
4. Penyakit kelamin
Infeksi atau penyakit menular seksual adalah salah satu pemicu nyeri pada penis. Penularan penyakit ini umumnya akibat dari seks yang tidak aman atau tanpa lapisan pengaman atau kondom. Kamu yang gemar berganti-ganti pasangan punya risiko besar bahkan riskan dihinggapi penyakit kelamin.
Jenis infeksi menular seksual yang umum dikenal adalah sipilis, klamidia, gonore, dan herpes genital.
5. Infeksi saluran kencing
Penis juga berpotensi terkena infeksi saluran kencing, meskipun memang tidak sebesar risiko yang ditanggung vagina.
Infeksi ini menyebabkan rasa perih saat pipis, atau orang Jawa menyebutnya anyang-anyangan. Infeksi ini disebabkan masuk dan menyebarnya bakteri di saluran kemih. Hubungan seksual tak aman dan kebiasaan menahan kencing adalah penyebab utama. Gejala ini juga bentuk saluran kencing yang tidak normal.
6. Cedera
Penis pun berisiko cedera, penyebabnya antara lain kecelakaan olahraga atau berkendara, terbakar, melakukan aktivitas seks kasar, memasukan benda-benda. Misal memasukkan butiran padat pada saluran uretra, yaitu tunel yang menyalurkan urine ke luar dari kantung kemih.
7. Fimosis dan parafimosis
Fimosis adalah gejala ketika kulup penis terlalu ketat dan tidak dapat ditarik menjauh dari kepala penis. Kondisi kalau diamati membuat penis seolah memiliki cincin di bagian ujungnya.
Gejala ini menurut studi yang dilakukan University of Rochester Medical Center, terjadi pada laki-laki yang belum dikhitan. Kebanyakan yang mengalami gejala ini memang anak-anak, tetapi orang dewasa pun berpeluang mengalaminya.
Sedangkan parafimosis adalah sebaliknya, yaitu kulup penis tertarik ke belakang tapi tidak bisa kembali pada posisi semula, yang semestinya menutupi kepala penis. Tentu saja kondisi menyebabkan kesulitan saat kamu pipis.
Baca Juga Gejala Kanker Ini Harus Kamu Kenali Sejak Dini!
8. Kanker
Jangan salah, penis ternyata juga berpeluang kena kanker. Penyebab umumnya adalah kebiasaan merokok, terinfeksi virus HPV (human papillomavirus), tidak dikhitan, dan tidak menjaga kebersihan penis dan kulit kulup.
Seperti kata orang bijak, mencegah lebih murah daripada mengobati, demikian pula mencegah terjadinya penyakit pada penis jauh lebih baik ketimbang mengobatinya.
Hindari melakukan aktivitas seks tanpa menggunakan kondom.
Tidak bergonta-ganti pasangan berhubungan seks.
Menjaga kebersihan penis sebelum dan setelah berhubungan seksual.
Melakukan pemeriksaan kondisi penis dan testis secara berkala.
Berhenti menghisap tembakau dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Vaksinasi HPV (human papillomavirus).
Mengonsumsi makanan dengan gizi dan nutrisi seimbang
Lakukan olahraga secara rutin.
Hindari meminum obat-obatan.
Bila kamu sudah terlanjur mengalami beberapa penyakit penis atau penis nyeri seperti dipaparkan di atas, sebaiknya kamu segera menemui dokter.
Konsultasi dan periksa kesehatan jagoan kecil di balik celana kamu itu, terutama ketika penis nyeri tidak kunjung reda disertai gejala tambahan. Ikuti saja tindakan yang harus dilakukan dokter untuk memulihkan kondisi penis kamu.
Jangan lupa kalau kamu ingin menikmati foto atau melihat video melalui jaringan internet, supaya lebih aman sebaiknya gunakan Virtual Private Network atau (VPN) Mantap.